Perencanaan ducting untuk semua aplikasi harus mempertimbangkan faktor-faktor
berikut, yaitu: ketersediaan ruangan, space
air diffusion, tingkat kebisingan, biaya investasi awal, dll. Hal-hal yang
penting bagi sistem saluran udara adalah mengalirkan udara dengan laju tertentu
kelokasi-lokasi yang telah ditentukan, ekonomis untuk setiap pembiayaan awal,
pembiayaan kerja kipas, dan harga ruang bangunan yang ditempati.
A. Metode Perencanaan Saluran Udara
Sampai saat ini dikenal tiga metode perancangan saluran
udara (ducting), yaitu:
1.
Metode kecepatan (Velocity method)
Metode kecepatan, dalam metode ini
terlebih dahulu dipilih/ditentukan kecepatan di dalam saluran utama dan
cabang-cabang, kemudian dihitung penurunan tekanan pada semua aliran. Kipas
dipilih sedemikian rupa sehingga dapat membangkitkan tekanan yang mencukupi
kebutuhan pada saluran yang penurunan tekanannya terbesar.
2.
Metode gesekan sama (Equal friction method)
Di dalam metode gesekan sama (equal friction method), friksi unit (unit friction) dijaga konstan sepanjang
sistem ini. Untuk menentukan kerugian gesek (friction loss) didalam sistem saluran pipa, friksi unit sama dengan
panjangnya saluran pipa yang sejenisnya bekerja.
3.
Metode tekanan total (Static regain method)
B. Prosedur Perencanaan Saluran Udara
Dalam menentukan perencanaan saluran udara terdiri dari
beberapa langkah, yaitu:
1.
Mempelajari plan bangunan dan mengatur outlet untuk supply dan return agar
didapat distribusi yang merata. Menyesuaikan jumlah supply air terhadap heat
gains, losses dan kebocoran.
Menyesuaikan jumlah supply air, return air dan exhaust air untuk mendapatkan tekanan ruangan yang diinginkan.
2.
Memilih ukuran outlet dari katalog produk.
3.
Sketsa sistem ducting dengan menghubungkan supply
dan return dengan mesin. Tempat yang
tersedia biasanya sangat menentukan layout
dan ukuran ducting.
4.
Membagi sistem menjadi
bagian-bagian dan memberi nomor untuk setiap bagian. Ducting harus dibagi bila jumlah aliran, ukuran dan bentuk ducting berubah. Fitting dikelompokkan ke bagian didepannya (sesuai arah aliran).
5.
Menentukan ukuran ducting dengan metode yang dipilih.
Hitung kerugian tekanan total dan pilih fan
yang sesuai.
6.
Menggambarkan sistem secara
detail. Bila jalur ducting dan fitting banyak berubah maka harus
dihitung kembali kerugian tekanannya dan memilih ulang fan yang sesuai.
7.
Mengubah ukuran pada bagian-bagian
tertentu untuk mengatur keseimbangan tekanan sistem.
8.
Analisa hasil perencanaan terhadap
kemungkinan sumber kebisingan dan menambahkan perangkat peredam bila
diperlukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Don't be shy: Leave your comments !