Kamis, 16 Mei 2013

Macam-Macam Sistem Pengkondisian Udara


Macam-Macam Sistem Pengkondisian Udara
            Untuk memilih suatu sistem, perencana harus memperhatikan kelebihan dan kekurangan sistem itu sendiri yang mana disesuaikan dengan kebutuhan. Kriteria-kriteria yang harus diperhatikan dalam suatu sistem adalah: performance, capacity, first cost, operating cost, dll.
            Pemilihan sistem biasanya secara sendirinya terbatas oleh kebutuhan itu sendiri. Hal-hal yang membatasi pilihan antara lain: cooling load, zoning requirements, heating dan ventilation serta arsitektur bangunan.
  1. All-air system. Prinsipnya adalah mendinginkan ruangan dengan hanya menggunakan udara dingin/conditioned yang disalurkan kedalam ruangan. All air system dapat dibagi atas dua jenis yaitu single duct (cooling dan heating melalui satu duct) dan dual duct (cooling dan heating dengan duct terpisah). Untuk single duct dapat dibagi menurut kemampuan pengaturan pendinginan atas : constant volume (CV) dan variable air volume (VAV), CV berfungsi untuk mengatur pendinginan yaitu temperatur udara dingin yang diubah sedangkan pada VAV flow udara dingin yang diubah. Kelebihan sistem ini antara lain : lokasi mesin dan perangkat utama lainnya terpisah dari ruangan yang dikondisikan sehingga memudahkan pemeliharaan, terdapat banyak sekali pilihan dalam merangkai sistem ini, dapat memanfaatkan free cooling menggunakan udara luar, pilihan zooning, fleksibilitas dan kontrol kelembaban yang luas. Kekurangan sistem ini adalah: memerlukan ruang ducting yang cukup, pada bangunan bertingkat diperlukan tambahan shaft untuk ducting, perlu bekerja sama dengan arsitektur untuk mendapatkan tempat untuk mesin.

Gambar 2-11  Skema CV All-Air System 
Gambar 2-12 Skema VAV All-Air System
  1. Air-and-water systems. Sistem ini memperoleh pendinginan dari menyalurkan udara dingin dan air ke suatu terminal dalam ruangan, udara sebagai pendingin utama (primary air) dan air sebagai pendingin sekunder (secondary water). Terminal dalam ruangan dapat berupa: air and water induction units, fan-coil units, radiant panels. Sistem ini digunakan untuk bagian eksterior gedung yang tidak terlalu memerlukan kontrol kelembaban.


Gambar 2-13 Air and Water Induction Unit

  1. All-water system. System ini menggunakan air sebagai media pendingin maupun pemanas, udara ruang dapat dipanaskan atau didinginkan dengan cara konduksi, konveksi, maupun radiasi. Beberapa cara sistem ini adalah: baseboard radiation, wall, floor, ceiling panels, bare pipe, fan-coil units. Sistem ini banyak terdapat pada hotel, apartemen, gedung perkantoran.

Gambar 2-14. Fan Coil Unit

  1. Unitary refrigerant-based systems for air conditioning. Sistem ini memiliki semua komponen yang diperlukan sebuah air conditioner yang terintegrasi dalam satu unit lengkap (unitary). Sistem ini diproduksi massal dengan masing-masing komponen dipilih, dirakit, dites oleh pihak pabrikan. Sistem ini secara umum dapat diaplikasikan untuk semua kebutuhan. Kelebihan sistem ini adalah: kontrol individu setiap ruangan mudah, murah, terserah pemakai, produksi pabrik dengan pilihan komponen yang kemampuan dan kualitasnya lebih terjamin, tidak memerlukan ruangan khusus yang besar, siap langsung digunakan, biaya awal yang murah. Kekurangannya adalah: tidak ada pilihan kemampuan karena telah tergantung pabrikan pembuat, efisiensi lebih rendah, pemakaian energi lebih besar dibandingkan unit sentral, ventilasi tetap tergantung mesin, pemeliharaan unit lebih banyak
Gambar 2-15. Unitary Air Conditioner

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Don't be shy: Leave your comments !