Menggunakan Ohm-meter yang
terdapat pada Multimeter untuk mengukur komponen elektronik di luar rangkaian,
pada dasarnya adalah merangkai Multimeter dengan komponen yang diukur sehingga
arus listrik dari baterai (yang terdapat pada Multimeter) dapat mengalir dan
menggerakkan kumparan putar dari Multimeter. Perhatikan gambar di bawah ini.
Gambar. Aliran Arus Listrik Dari Multimeter Ke Komponen
Aliran arus yang menggerakkan kumparan putar tergantung pada karakertistik
komponen yang diukur. Jika komponen tersebut bersifat menyimpan dan membuang
arus (seperti kapasitor), jarum pada papan skala akan bergerak ke arah kanan
papan skala untuk kemudian segera kembali lagi ke kiri, atau tidak bergerak
sama sekali (tergantung kapasitas dari kapasitor). Jika komponen tersebut
bersifat membatasi arus, jarum akan bergerak sesuai dengan nilai satuan Ohm
yang dimiliki komponen tersebut.
1. Mengukur Resistor
Langkah-langkah pengukuran
:
a. Perhatikan kembali gambar Mengukur Resistor.
b.
Masukkan kabel penyidik (probes) warna merah ke lubang kabel penyidik yang
bertanda positip (+), kabel penyidik (probes) warna hitam ke lubang kabel
penyidik yang bertanda negatip (-).
c.
Jika diperlukan, menggunakan sekrup pengatur posisi jarum (preset), atur posisi
jarum pada papan skala sehingga berada pada posisi angka nol.
d. Atur saklar jangkauan
ukur pada posisi Ω.
e.
Batas ukur (range) pada posisi x1, x10 atau kΩ, tergantung dari nilai resistor yang akan diukur.
f. Ujung dari kedua kabel penyidik (probes)
dipertemukan.
g.
Menggunakan tombol pengatur posisi jarum pada angka nol (zero adjustment), atur
posisi jarum pada papan skala hingga menunjukkan angka nol.
h.
Mengacu pada gambar Mengukur Resistor, letakkan secara sembarang (acak) kedua ujung kabel
penyidik (probes) pada kaki komponen yang akan diukur.
i.
Jarum pada papan skala bergerak ke kanan
menunjukkan nilai satuan Ohm yang sama (atau mendekati) dengan nilai satuan Ohm
dari resistor berdasarkan pita warna, artinya : resistor masih baik dan dapat
digunakan.
j. Bandingkan hasil
pengukuran dengan nilai resistor berdasarkan pita warna yang ada di badan
resistor tersebut.
2. Mengukur Variabel Resistor
Langkah-langkah pengukuran
:
a. Perhatikan kembali gambar Mengukur Variabel
Resistor.
b.
Masukkan kabel penyidik (probes) warna merah ke lubang kabel penyidik yang
bertanda positip (+), kabel penyidik (probes) warna hitam ke lubang kabel
penyidik yang bertanda negatip (-).
c.
Jika diperlukan, menggunakan sekrup pengatur posisi jarum (preset), atur posisi
jarum pada papan skala sehingga berada pada posisi angka nol.
d. Atur saklar jangkauan ukur pada posisi Ω.
e.
Batas ukur (range) pada posisi x1, x10, atau kΩ, tergantung dari nilai variabel resistor yang
akan diukur.
f. Ujung dari kedua kabel penyidik (probes)
dipertemukan.
g.
Menggunakan tombol pengatur posisi jarum pada angka nol (zero adjus tment),
atur posisi jarum pada papan skala hingga menunjukkan angka nol.
h.
Mengacu pada gambar Mengukur Variabel Resistor, letakkan kedua ujung kabel penyidik (probes) pada
terminal a dan b dari variabel resistor.
i. Putar tuas pemutar searah jarum jam (untuk
preset gunakan obeng minus).
j.
Jarum pada papan skala ikut bergerak ke
kanan, artinya : variabel resistor masih baik dan dapat digunakan.
k.
Letakkan kedua ujung kabel penyidik (probes) pada terminal b dan c dari variabel
resistor.
l. Putar tuas pemutar searah jarum jam (untuk
preset gunakan obeng minus).
m.Jarum pada papan skala
ikut bergerak ke kiri, artinya : variabel resistor masih baik dan dapat
digunakan.
3. Mengukur Resistor Peka Cahaya/LDR
Langkah-langkah
pengukuran :
a.
Perhatikan kembali gambar Mengukur
Resistor Peka Cahaya/LDR.
b.
Masukkan kabel penyidik (probes) warna merah ke lubang kabel penyidik yang
bertanda positip (+), kabel penyidik (probes) warna hitam ke lubang kabel
penyidik yang bertanda negatip (-).
c.
Jika diperlukan, menggunakan sekrup
pengatur posisi jarum (preset), atur posisi jarum pada papan skala sehingga
berada pada posisi angka nol.
d.
Atur saklar jangkauan ukur pada posisi Ω.
e.
Batas ukur (range) pada posisi x1, x10,
atau kΩ,
sesuai kebutuhan.
f.
Ujung dari kedua kabel penyidik (probes)
dipertemukan.
g.
Menggunakan tombol pengatur posisi jarum pada angka nol (zero adjustment), atur
posisi jarum pada papan skala hingga menunjukkan angka nol.
h.
Mengacu pada gambar 15, letakkan kedua ujung kabel penyidik (probes) secara
sembarang (acak) pada kedua kaki LDR.
i.
Menggunakan lampu senter (flashlight) sinari permukaan LDR, jarum bergerak ke
kanan, menunjukkan nilai satuan Ohm yang kecil, artinya : LDR masih baik dan
dapat digunakan.
j.
Tutuplah permukaan LDR, jarum pada papan skala bergerak ke kiri, artinya :LDR masih dapat digunakan.
Catatan, ditempat
gelap, nilai satuan Ohm dari LDR = 1M (1 Mega Ohm), ditempat terang nilai
satuan Ohm dari LDR = 100 Ohm.
4. Mengukur Thermistor
Langkah-langkah pengukuran
:
a. Perhatikan kembali gambar Mengukur Thermistor.
b.
Masukkan kabel penyidik (probes) warna merah ke lubang kabel penyidik yang
bertanda positip (+), kabel penyidik (probes) warna hitam ke lubang kabel
penyidik yang bertanda negatip (-).
c.
Jika diperlukan, menggunakan sekrup
pengatur posisi jarum (preset), atur posisi jarum pada papan skala sehingga
berada pada posisi angka nol.
d. Atur saklar jangkauan ukur pada posisi Ω.
e. Batas ukur (range) pada posisi x1, x10, atau kΩ
sesuai kebutuhan.
f. Ujung dari kedua kabel penyidik (probes)
dipertemukan.
g.
Menggunakan tombol pengatur posisi jarum pada angka nol (zero adjustment), atur
posisi jarum pada papan skala hingga menunjukkan angka nol.
h.
Mengacu pada gambar Mengukur Thermistor, letakkan kedua ujung kabel penyidik
(probes) secara sembarang (acak) pada kedua kaki thermistor (NTCR atau PTCR).
i.
Pada pengukuran NTCR; dengan korek api, panasi NTCR, jarum pada papan skala menunjukkan nilai satuan Ohm
yang kecil, artinya : NTCR masih baik dan dapat digunakan.
j. Pada pengukuran PTCR; dengan korek api, panasi
PTCR, jarum pada papan skala menunjukkan
nilai satuan Ohm yang besar, artinya : PTCR masih baik dan dapat digunakan
(baca kembali uraian tentang thermistor).
5. Mengukur Kapasitor
Langkah-langkah pengukuran
:
a. Perhatikan kembali gambar Mengukur Kapasitor.
b.
Masukkan kabel penyidik (probes) warna merah ke lubang kabel penyidik yang
bertanda positip (+), kabel penyidik (probes) warna hitam ke lubang kabel
penyidik yang bertanda negatip (-).
c.
Jika diperlukan, menggunakan sekrup pengatur posisi jarum (preset), atur posisi
jarum pada papan skala sehingga berada pada posisi angka nol.
d. Atur saklar jangkauan
ukur pada posisi Ω.
e. Batas ukur (range) pada
posisi x1, x10 atau kΩ sesuai kebutuhan.
f. Ujung dari kedua kabel penyidik (probes)
dipertemukan.
g.
Menggunakan tombol pengatur posisi jarum pada angka nol (zero adjustment), atur
posisi jarum pada papan skala hingga menunjukkan angka nol.
h.
Mengacu pada gambar Mengukur Kapasitor, letakkan kabel penyidik (probes) warna
merah (+) pada kaki positip (+) kapasitor non polar (kaki positip biasanya berukuran
lebih panjang ketimbang kaki negatip), kabel penyidik (probes) warna hitam (-)
ke kaki negatip.
i.
Jarum pada papan skala bergerak jauh ke
kanan untuk kemudian kembali ke kiri, artinya : kapasitor polar masih baik dan
dapat digunakan. (Jika jarum pada papan skala bergerak ke kanan dan tidak
kembali lagi ke kiri, artinya : kapasitor polar sudah rusak dan tidak dapat
digunakan).
j.
Perhatikan kembali gambar 17. letakkan
ujung kabel penyidik (probes) warna merah (+) dan kabel penyidik (probes) warna
hitam (-) secara sembarang (acak) ke kaki kapasitor non polar.
k.
Jarum pada papan skala tidak bergerak (atau bergerak sedikit), artinya : kapasitor
non polar masih baik dan dapat digunakan. (Jika jarum pada papan skala bergerak
jauh ke kanan, artinya : kapasitor non polar sudah rusak dan tidak dapat
digunakan).
6. Mengukur Transistor
Langkah-langkah pengukuran
:
Langkah-langkah pengukuran transistor di atas, pada dasarnya adalah suatu langkah memberikan "dioda" Emitor-Basis dan "dioda" Kolektor-Basis (pada transistor tipe PNP) tegangan panjar maju (forward bias). Dalam kondisi ini, Emitor dan Kolektor (berfungsi sebagai Anoda) mendapat tegangan positip dari baterai yang terdapat di dalam Multimeter, dan Basis (berfungsi sebagai Katoda) mendapat tegangan negatip dari baterai yang terdapat di dalam Multimeter.
a. Perhatikan kembali gambar Mengukur Transistor.
b.
Masukkan kabel penyidik (probes) warna merah ke lubang kabel penyidik yang
bertanda positip (+), kabel penyidik (probes) warna hitam ke lubang kabel
penyidik yang bertanda negatip (-).
c.
Jika diperlukan, menggunakan sekrup
pengatur posisi jarum (preset), atur posisi jarum pada papan skala sehingga
berada pada posisi angka nol.
d. Atur saklar jangkauan
ukur pada posisi Ω.
e. Batas ukur (range) pada
posisi x1, x10, atau kΩ sesuai kebutuhan.
f. Ujung dari kedua kabel penyidik (probes)
dipertemukan.
g.
Menggunakan tombol pengatur posisi jarum pada angka nol (zero adjustment), atur
posisi jarum pada papan skala hingga menunjukkan angka nol.
h.
Untuk transistor tipe PNP : mengikuti gambar 20, letakkan ujung kabel penyidik
(probes) warna merah (+) pada kaki
Basis, ujung kabel penyidik probes) warna hitam (-) diletakkan pada kaki Emitor.
i.
Jarum pada papan skala bergerak ke kanan menunjuk angka (misalnya 16,5Ω), artinya : Dioda Basis-Emitor masih
baik, transistor masih dapat digunakan.
j. Letakkan ujung kabel penyidik (probes) warna
merah (+) pada kaki Basis, ujung kabel
penyidik (probes) warna hitam (-) diletakkan
pada kaki Kolektor.
k.
Jarum pada papan skala bergerak ke kanan, menunjuk angka (misalnya 16,5Ω), artinya : Dioda Basis-Kolektor masih
baik, transistor masih dapat digunakan.
l.
Untuk transistor tipe NPN : mengikuti gambar Mengukur Transistor, letakkan
ujung kabel penyidik (probes) warna hitam (-)
pada kaki Basis, ujung kabel penyidik (probes) warna merah (+)
diletakkan pada kaki Emitor.
m.
Jarum pada papan skala bergerak ke kanan menunjuk angka (misalnya 21Ω), artinya : Dioda Emitor-Basis masih baik,
transistor masih dapat digunakan.
n.
letakkan ujung kabel penyidik (probes) warna hitam (-) pada kaki Basis, ujung kabel penyidik
(probes) warna merah (+) diletakkan pada
kaki Kolektor.
o.
Jarum pada papan skala bergerak ke kanan menunjuk angka (misalnya 20Ω), artinya : Dioda Kolektor-Basis masih baik,
transistor masih dapat digunakan.
Langkah-langkah pengukuran transistor di atas, pada dasarnya adalah suatu langkah memberikan "dioda" Emitor-Basis dan "dioda" Kolektor-Basis (pada transistor tipe PNP) tegangan panjar maju (forward bias). Dalam kondisi ini, Emitor dan Kolektor (berfungsi sebagai Anoda) mendapat tegangan positip dari baterai yang terdapat di dalam Multimeter, dan Basis (berfungsi sebagai Katoda) mendapat tegangan negatip dari baterai yang terdapat di dalam Multimeter.
Hal yang sama berlaku
untuk transistor jenis NPN. Karena itulah hasil pengukuran "dioda"
Emitor-Basis, dan Kolektor Basis menunjukkan nilai tahanan (resistance) yang
hampir sama (baca kembali uraian tentang transistor dan Multimeter).
Tabel Berikut adalah contoh
nilai tahanan (resistance) dari beberapa transistor dimana "dioda"
Emitor-Basis dan "dioda" Kolektor-Basis (untuk transistor jenis PNP)
dan "dioda" Basis-Emitor dan "dioda" Basis-Kolektor (untuk transistor
jenis NPN) mendapatkan tegangan panjar maju (forward bias).
7. Mengukur Dioda
Langkah-langkah pengukuran
:
a. Perhatikan kembali gambar Mengukur Dioda.
b.
Masukkan kabel penyidik (probes) warna merah ke lubang kabel penyidik yang
bertanda positip (+), kabel penyidik (probes) warna hitam ke lubang kabel
penyidik yang bertanda negatip (-).
c.
Jika diperlukan, menggunakan sekrup pengatur posisi jarum (preset), atur posisi
jarum pada papan skala sehingga berada pada posisi angka nol.
d. Atur saklar jangkauan
ukur pada posisi Ω.
e. Batas ukur (range) pada
posisi x1, x10, atau kΩ, sesuai kebutuhan.
f. Ujung dari kedua kabel penyidik (probes)
dipertemukan.
g.
Menggunakan tombol pengatur posisi jarum pada angka nol (zero adjustment), atur
posisi jarum pada papan skala hingga menunjukkan angka nol.
h.
Mengacu pada gambar Mengukur Dioda, letakkan ujung kabel penyidik (probes)
warna merah (+) pada kaki Anoda dari
dioda, ujung kabel penyidik (probes) warna hitam (-) diletakkan pada kaki Katoda dari dioda.
i.
Jarum pada papan skala bergerak ke
kanan, artinya : dioda masih baik dan dapat digunakan.
j.
Perhatikan kembali gambar Mengukur Dioda, letakkan ujung kabel penyidik
(probes) warna merah (+) pada kaki
Katoda dari dioda, ujung kabel penyidik (probes) warna hitam (-)
diletakkan pada kaki Anoda dari dioda.
k.
Jarum pada papan skala bergerak ke kanan, artinya : dioda sudah rusak dan tidak
dapat digunakan.
8. Mengukur Transformator
Langkah-langkah pengukuran
:
a. Perhatikan kembali gambar Mengukur
Transformator.
b.
Masukkan kabel penyidik (probes) warna merah ke lubang kabel penyidik yang
bertanda positip (+), kabel penyidik (probes) warna hitam ke lubang kabel
penyidik yang bertanda negatip (-).
c.
Jika diperlukan, menggunakan sekrup pengatur posisi jarum (preset), atur posisi
jarum pada papan skala sehingga berada pada posisi angka nol.
d. Atur saklar jangkauan
ukur pada posisi Ω.
e. Batas ukur (range) pada
posisix1, x10, atau kΩ, sesuai kebutuhan.
f. Ujung dari kedua kabel
penyidik (probes) dipertemukan.
g.
Menggunakan tombol pengatur posisi jarum pada angka nol (zero adjustment), atur
posisi jarum pada papan skala hingga menunjukkan angka nol.
h.
Mengacu pada gambar Mengukur Transformator, letakkan ujung kabel penyidik
(probes) secara sembarang (acak) ke titik-titik terminal dari gulungan primer
(P).
i.
Jarum pada papan skala bergerak ke kanan, artinya : gulungan primer (P) transformator
masih baik dan dapat digunakan.
j.
Letakkan ujung kabel penyidik (probes) secara sembarang (acak) ke titik-titik
terminal dari gulungan skunder (S).
k.
Jarum pada papan skala bergerak ke kanan, artinya : gulungan skunder (S) transformator
masih baik dan dapat digunakan.
l.
Letakkan ujung kabel penyidik (probes)
secara sembarang (acak) ketitik terminal dari gulungan primer (P) dan gulungan titik
terminal gulungan skunder (S).
m.
Jarum pada papan skala tidak bergerak, artinya : isolator yang mengisolasi gulungan
primer (P) dari gulungan skunder (S) masih berfungsi, transformator masih baik
dan dapat digunakan.
9. Mengukur Gulungan (Coil/Winding)
Langkah-langkah
pengukuran:
a. Perhatikan kembali gambar Mengukur Gulungan
(Coil/Winding).
b.
Masukkan kabel penyidik (probes) warna merah ke lubang kabel penyidik yang
bertanda positip (+), kabel penyidik (probes) warna hitam ke lubang kabel
penyidik yang bertanda negatip (-).
c.
Jika diperlukan, menggunakan sekrup pengatur posisi jarum (preset), atur posisi
jarum pada papan skala sehingga berada pada posisi angka nol.
d. Atur saklar jangkauan
ukur pada posisi Ω.
e. Batas ukur (range) pada
posisi x1, x10, atau kΩ, sesuai kebutuhan.
f. Ujung dari kedua kabel penyidik (probes)
dipertemukan.
g.
Menggunakan tombol pengatur posisi jarum pada angka nol (zero adjustment), atur
posisi jarum pada papan skala hingga menunjukkan angka nol.
h.
Mengacu pada gambar Mengukur Gulungan (Coil/Winding), letakkan ujung kabel
penyidik (probes) secara sembarang (acak) terminal dari gulungan
(coil/winding).
i.
Jarum pada papan skala bergerak ke kanan, artinya : gulungan (coil/winding)
masih baik dan dapat digunakan.
j.
Jarum pada papan skala tidak bergerak ke kanan, artinya : gulungan (coil/winding)
sudah rusak dan tidak dapat digunakan.
sumber : www.geocities.ws/nerdi/langkahlangkah_pengukuran_dan_hasil_pengukuran.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Don't be shy: Leave your comments !